Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label kamus jogja

Jejak Langkah

Jejak Langkah Parangtritis berasal dari kosakata "parang" (=batu) dan "tumaritis" (=tetesan air). Parangtritis berada di Desa Parangtritis, Kretek, Bantul, D.I. Yogyakarta dengan koordinat 8°1'31"S 110°19'49"E. Keunikan Pantai Parangtritis adalah ombak yang besar dan gumuk (gunung pasir) di sekitar pantai. Dan di Parangtritis kami mendengar Indonesia Raya memanggil. Dan di Parangtritis, kami melanjutkan jejak langkah untuk pemuliaan martabat manusia Jogja. Dari kami, Bregada-5 ERLIN AGUSTINA, S.H. Caleg DPR RI Dapil DIY Partai Gerindra No. Urut 5.   Musik: New Composition for Gamelan: Embat (excerpt) Gamelan Kyai Jati Roso Ireland's National Concert Hall Gamelan Orchestra Produksi Bregada-5 2018

Bawa Leksana

Bawa leksana Menepati dan menetapi kata-kata Kamus Jogja (6) Arti ungkapan bawa leksana adalah menepati dan menetapi kata-kata. Sabda brahmana raja sepisan kudu dadi tan kena wola-wali , mengandung makna bahwa perkataan ulama dan umara itu harus bisa dipegang. Oleh karena itu sebelum diucapkan harus dipikirkan masak-masak. Raja dan brahmana merupakan figur panutan yang diikuti oleh banyak orang. Idiom esuk dhele sore tempe hanya patut diucapkan oleh pedagang di pasar yang hanya mengejar laba tak memikirkan dampak kata-katanya. Sangat berbahaya bila pemuka masyarakat cepat-cepat berubah ucapannya hanya untuk menuruti selera sesaat. Orang yang mencla-mencle akan menyusahkan. Lire kang bawa leksana anetepi pangandika adalah suatu ungkapan yang penuh dengan prinsip luhur yang perlu dipraktikkan para pemimpin.

Bathok Bolu Isi Madu

Bathok bolu isi madu Orang yang tampaknya sederhana namun memiliki bobot pribadi yang berkualitas Kamus Jogja (5) Bathok bolu adalah tempurung kelapa yang jelek rupanya. Meskipun tempurung kelapa tetapi mengejutkan karena berisi madu yang manis. Orang rendahan yang merasa tidak cantik rupawan harus menutupi kekurangan dirinya dengan kepribadian yang menarik, yang meliputi aspek moral, intelektual dan sosial. Moralitas dan intelektualitas yang handal juga suatu daya tarik yang tinggi. Keduanya mudah mengundang perhatian dan kagum dari pihak lain. Bahkan ketajaman intelektual dapat merekrut banyak pengikut. Oleh karena itu sebaiknya tidak mudah berburuk sangka kepada orang lain. Di balik kekurangan fisik belum tentu kekurangan nilai dalam dirinya, siapa tahu tersembunyi madu manis di dalamnya.

Pasaran

Pasaran adalah siklus waktu dengan satuan lima hari yaitu adalah Paing – Pon – Wage – Kliwon – Legi. Satuan ini dipergunakan di Jawa, Sunda, dan Bali, dengan penamaan yang berbeda. Pasaran atau Pancawara lazim dipraktikkan untuk penamaan pasar tradisional yang tidak setiap hari buka. Misalnya, "Wagenan" adalah pasar yang hanya melakukan jual-beli pada siklus Wage.